Preply Tutors Cafe

10 Februari 2025

Pengalaman pertamaku ikut Preply Tutors Cafe.

Kali ini aku mau berbagi pengalamanku ikutan Preply Tutors Cafe yang diadakan pada 6 Februari lalu. Buat yang belum tahu, Preply adalah platform online yang menghubungkan tutor dengan siswa dari berbagai negara. Jadi, kalau kamu pengen punya penghasilan tambahan dengan menjadi tutor, atau punya skill mengajar bahasa atau bidang lain, bisa banget coba daftar jadi tutor di Preply.

Nah, beberapa hari sebelum event ini berlangsung, aku dapat email undangan dari Preply buat gabung di Tutors Cafe, sebuah wadah yang bertujuan buat sharing pengalaman, tips mengajar, dan berbagai materi seputar dunia tutoring di Preply. Sounds interesting, kan? Event ini berlangsung selama 60 menit dan ada dua sesi waktu berbeda yang bisa dipilih. Aku akhirnya mutusin buat ambil sesi sore di waktu Indonesia karena pengalaman aku ikut Zoom Preply waktu malam eh malah kebablasan tidur setengah jam sebelum acara dimulai.



Jujur, ini pertama kalinya aku ikutan event Tutors Cafe, dan aku agak excited sekaligus nervous. Pas jamnya tiba, aku coba gabung Zoom pakai laptop, tapi nggak bisa masuk! Aku coba refresh, install, coba cara lain, tetap nggak berhasil. Panic mode: ON. Akhirnya, aku ambil HP dan coba masuk dari sana. Beberapa kali gagal juga, sampai akhirnya aku berhasil join… meskipun terlambat.



Begitu masuk, aku langsung disambut oleh seorang moderator yang berbicara dalam bahasa Inggris fasih. Dia menjelaskan bahwa ada banyak room berbeda untuk berbagai kategori tutor, misalnya Room 1 untuk tutor baru bahasa Inggris, Room 35 untuk tutor bahasa Indonesia, dan masih banyak lagi. Aku melihat-lihat sejenak, lalu memilih room yang sesuai, tapi lagi-lagi, aku sempat bingung karena fitur ini nggak langsung kelihatan. Setelah beberapa kali klik sana-sini, aku baru sadar kalau harus ubah pengaturan browser ke mode desktop dulu supaya menu room-nya muncul. Lesson learned!

Saat akhirnya berhasil masuk ke room tutor bahasa Indonesia, aku kaget karena peserta dari Indonesia ternyata sedikit banget! Dari hampir 100 orang yang gabung di sesi ini, tutor bahasa Indonesia bisa dihitung jari. 

Begitu mulai ngobrol sama peserta lain, aku makin sadar kalau banyak dari mereka punya background di dunia pendidikan. Ada yang memang guru, ada yang sudah biasa mengajar private lesson, dan ada juga yang baru gabung Preply kemarin banget dan beberapa hari sebelumnya. Menariknya, semua tutor di room ini belum ada yang dapat murid pertama! Bahkan, yang paling jauh progress-nya pun baru dapat chat dari calon student, tapi belum deal sampai tahap proses belajar mengajar. Jadi, kalau kamu juga masih newbie di Preply dan belum dapat murid, tenang aja! You're not alone.

Salah satu hal yang menarik buatku adalah banyak dari peserta tahu Preply dari kak Erma di TikTok. Ini membuktikan kalau influence dari social media, terutama TikTok, berpengaruh besar buat ngenalin platform ini ke orang-orang Indonesia. Bahkan, beberapa tutor yang hadir di Tutors Cafe ini bilang kalau mereka daftar setelah nonton video-video kak Erma! Aku juga.



Karena ini pertama kalinya aku join, aku grogi banget. Apalagi, nggak ada host atau moderator yang stay di setiap room, jadi kami benar-benar dilepas begitu aja buat ngobrol sendiri. 

Setelah beberapa saat di room bahasa Indonesia, aku iseng join ke Room 1 (English Tutors for New Tutor). Dan wow, rame banget! Bahkan ada partisipan yang inisiatif jadi moderator dadakan supaya diskusi lebih terarah.

Aku juga mampir ke room tutor bahasa Korea, dan rasanya kayak lagi dengerin ahjumma di drama Korea ngobrol live di depan mata. Aku cuma jadi pendengar pasif sih, karena kemampuan bahasa Koreaku cuma sebatas annyeonghaseyo, kamshamnida, mianhae. Tapi asli seru aja denger mereka diskusi meskipun nggak tahu artinya.

Walaupun awalnya grogi dan ada banyak struggle teknis, aku nggak kapok! Kalau ada event kayak gini lagi, aku bakal ikut lagi—dan bakal on time! Setidaknya, aku sekarang udah tahu cara masuk Zoom Preply tanpa drama (tapi kalau ada kendala jaringan internet, itu di luar kuasaku).

Dari sini, aku belajar bahwa jadi tutor di Preply itu perjalanan yang nggak instan. Dapetin murid pertama itu butuh waktu-usaha-dan-taktik, networking dengan tutor lain bisa bantu dapet insight, dan ternyata banyak orang di luar sana yang mengalami tantangan serupa.

So, kalau kamu baru mau mulai di Preply, jangan takut buat eksplorasi dan belajar dari pengalaman orang lain.

post signature

Posting Komentar

Tinggalkan jejak yuk ^^ Jangan pelit- pelit~ ❤