Pertama Kali Kirim Naskah via DPS Gramedia
Aku inget banget pas pertama kali daftar akun di DPS Gramedia, sekitar tahun 2021. Waktu itu, pandemi lagi naik-naiknya, dan dunia serasa melambat. Semua orang disuruh "stay at home" dan kegiatan sehari-hari menjadi jauh lebih terbatas. Sebelum pandemi, rasanya lebih mudah untuk cari inspirasi, bisa nulis dengan lepas, dan menyenangkan saat baca buku. Tapi pandemi bikin segalanya berubah. Entah kenapa, ide-ide yang biasanya bisa datang dengan mudah, saat itu seperti tersekat. Mungkin itu sebabnya aku merevisi ulang naskah lamaku dan akhirnya memberanikan diri kirim naskah di awal tahun 2025 ini.
Buat yang belum tahu, DPS itu singkatan dari Digital Publishing System, semacam portal berbasis web yang menghubungkan pengarang dengan penerbit-penerbit besar di Kompas Gramedia. Sistemnya mirip dengan SNMPTN. Kita disuruh pilih tiga penerbit untuk naskah kita. Apabila penerbit pertama menolak, naskah kita dioper ke penerbit kedua. Jika masih ditolak, akan dioper ke penerbit ketiga. Jika penerbit ketiga alias pilihan terakhir kita juga menolak, nantinya naskah kita akan masuk ke 'Bank Naskah' yang artinya naskah ditolak dan kita bisa menghapus naskah itu. Sekiranya itu yang kutahu. Kalau kalian mau akses, kalian bisa klik di sini.
Yang aku kirim adalah naskah buku anak. Judul sesuai yang tertera di gambar. Kenapa buku anak? Karena aku ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Biasanya aku nulis nggak jauh-jauh dari fiksi remaja. Buku ini jauh lebih sederhana tapi relatable, dan aku berharap bisa memberi dampak bagi anak-anak yang membacanya nanti. Meskipun naskah ini belum ada status terbit, aku tetap merasa senang karena ini adalah langkah awal untuk mewujudkan lebih banyak karya di masa depan.
DPS Gramedia sendiri, waktu aku pertama kali buka portalnya, benar-benar user-friendly. Aku nggak mengalami kendala teknis apa pun, dan aku langsung bisa kirim naskah. Ada rasa lega dan juga puas karena semua proses berjalan lancar. Karena naskah sudah siap, aku hanya tinggal upload dan mengisi bagian-bagian yang perlu diisi. Naskah yang aku kirim kemarin itu statusnya masih ‘Naskah Baru’, tapi seiring berjalannya waktu, status itu akan berubah.
Aku tahu bahwa perjalanan naskah ini bisa saja nggak akan mudah, mungkin butuh waktu lama, atau bahkan ada kemungkinan untuk ditolak. Tapi aku nggak mau berpikir terlalu jauh. Aku hanya ingin menikmati proses ini dan berharap bisa terus mengirim naskah lagi setelahnya.
Satu hal yang aku yakini, kalau kita tidak bergerak, ya kita nggak akan ke mana-mana.
Posting Komentar
Tinggalkan jejak yuk ^^ Jangan pelit- pelit~ ❤