Mencicipi Kenikmatan Buryam di Kota Malang

*balik ke 'gue' bukan 'saya' lagi* *entahlah* *biar dibilang gawl* *nggak deng*
Kalau dihitung kancing kayaknya udah empat bulan lebih gue tinggal di kota yang lagi sering hujan ini. Empat bulan juga gue harus menahan godaan mata yang kadang suka kalap lihat 'barang-barang lucu'. Bawaannya pengen dibawa pulang. Empat bulan pula siklus makan gue nggak teratur semenjak sah jadi anak kos. Awal bulan makan enak di tempat makan elite, pertengahan makan cukup di warteg, dan mirisnya, akhir bulan makan cukup dengan yang ada di dalam kamar kos. 
Bicara soal makan tentunya itu identik dengan kuliner. Nah, kalau bahas soal kuliner di Malang tentu nggak akan ada kata habisnya. Gue sendiri suka wisata kuliner di Kota Paris Van East-Java ini. Mulai dari warung di gang kecil, yang makanannya enak tapi murah meriah, yang enak tapi mahalnya nguras kantong, dan lainnya udah pernah gue rasain. Dari perjalanan cicip mencicip ini, gue paling demen sama yang namanya 'BUBUR AYAM'. Nggak ada hubungannya dengan sinetron ratusan episode itu ya? Nggak ada!
Bisa dihitung jari sih tempat buryam yang gue singgahi. Berikut tiga nominasi buryam terenak versi gue:

Bubur Ayam Abah Odil

3. Bubur Ayam Abah Odil
Mungkin nama pemiliknya Abah Odil. Mungkin.

Setahu gue sih kota Malang merupakan salah satu cabang Bubur Ayam Abah Odil yang tersebar di kota Malang. CMIIW.

*nggak sombong sih* Gue beruntung karena gue bisa menikmati semangkuk bubur tanpa ngeluarin sepeserpun. Jadi ceritanya gue menang kuis waktu acara talkshow di Universitas Brawijaya hingga voucher makan gratis ada di genggaman. Sebagai anak kos, tentu itu nggak boleh disia-siain. Kapan lagi makan buryam gratis? Buryam loh! Buryam!

Bubur Ayam Abah Odil ini kuliner khas Tasikmalaya. Bedanya bubur Tasikmalaya dengan bubur khas kota lainnya adalah teksturnya lebih halus dan topping ayamnya lebih banyak. Kalau kata gue sih gitu.

Tempat makan ini bisa dijumpai di Jalan Soekarno-Hatta D 511, Malang. Sepanjang jalan suhat banyak kuliner yang memanjakan lidah. Kiri kanan tempat makan semua. Hati-hati kantong jebol! Untuk menu sama harga gue sih nggak ingat tapi yang paling gue ingat sih cita rasanya yang wenak. Wajib coba!

Bubur Ayam Kayungyun

2. Bubur Ayam Kayungyun

Di Malang sendiri cabangnya ada banyak. Salah satunya yang dekat kos gue, di Jalan Borobudur. Persis di seberang rumah makan Cak PI'I. Pagi pagi pas cuaca lagi dingin banget terus disuguhi buryam emang top dah. Harganya nggak bikin kantong jebol kok. Tenang!

Bubur Ayam Kayungyun ini buatan urang Bandung. Yang unik dari bubur yang satu ini adalah kuahnya. Kuah kari yang dicampurkan terus dilengkapi dengan daun seledri, kacang keledai, dan kerupuk bakalan jadi kenikmatan tiada tara. Yum yummy!

Bubur Ayam Pasundan

1. Bubur Ayam Pasundan Ini buryam paling gue sukaaa! Udah wenak, murah meriah pula. Udah lima kali atau bisa jadi lebih gue ke tempat ini. Nama tempatnya gue lupa soalnya tiap ke sini langsung nyelonong masuk terus pesan. Tempatnya di Jalan Kerto. Kerto apa gue juga lupa. Intinya ngubek ngubek aja Jalan Kerto insyaallah ketemu. Amin. :D
Nggak mau cerita banyak soal buryam yang satu ini. Monggo, diburu biar tau kelezatannya. :p
Next! Pengen nyoba: - Bubur Ayam Agus - Bubur Ayam Endri - Bubur Ayam Jakarta 88 - Bubur Ayam Jakarta Kapu
Sekian dulu postingan gue kali ini. Kalau kalian, suka buryam juga nggak? Rekomendasiin dong tempat buryam langganan kalian. :))