"Ndre..
pinjem catetan IPA yang tadi dong" seru Alyssa, sahabat dekatnya sejak
duduk dibangku kelas 1 SMP.
"Emangnya lo belum selesai? Nih.." balas lelaki itu memberikan buku tulisnya---Andrea.
"SMA nanti, lo mau masuk mana Ndre?" Tanya Alyssa.
"Belum tau sih, palingan ya masih di daerah sini. lo sendiri?" Andrea berbalas tanya.
"Ooh, gue pindah ke Bandung ndre, tinggal bareng Tante gue.."
"Yah, serius lo? Bakal kangen sama lo nih gue" ujar Andrea dengan memasang wajah memelas.
"Haha, lebay deh.."
*7 Tahun Kemudian*
Alyssa berjalan menelusuri Kota Kembang ini, sambil sesekali mengarahkan kameranya ke salah satu sudut kota.
'Ckrik'
Satu Foto yang sangat elegan, cool menambah koleksi foto-foto Alyssa.
"Emangnya lo belum selesai? Nih.." balas lelaki itu memberikan buku tulisnya---Andrea.
"SMA nanti, lo mau masuk mana Ndre?" Tanya Alyssa.
"Belum tau sih, palingan ya masih di daerah sini. lo sendiri?" Andrea berbalas tanya.
"Ooh, gue pindah ke Bandung ndre, tinggal bareng Tante gue.."
"Yah, serius lo? Bakal kangen sama lo nih gue" ujar Andrea dengan memasang wajah memelas.
"Haha, lebay deh.."
*7 Tahun Kemudian*
Alyssa berjalan menelusuri Kota Kembang ini, sambil sesekali mengarahkan kameranya ke salah satu sudut kota.
'Ckrik'
Satu Foto yang sangat elegan, cool menambah koleksi foto-foto Alyssa.
Sejak
SMA, ia memang hobby Fotografer.
"Mbak, milkshake nya 1 ya!" Seru Alyssa kepada pelayan cafe itu.
Alyssa melihat-lihat hasil jepretannya selama ia berjalan-jalan tadi.
Memerhatikan setiap detil hasil jepretannya dan seketika matanya tertuju pada salah satu hasi jepretannya.
"Andrea?" Gumam gadis itu.
Ia terus memerhatikan hasil jepretannya, dimana didalamnya berisikan sepasang kekasih yang sedang melakukan foto pre-wedding.
"Ini beneran Andrea? Yang tadi pre-wedding itu dia?" Lanjutnya.
Alyssa merapikan barang-barangnya, dan melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu, berniat untuk menemui sahabat lamanya, Andrea.
*****
Alyssa mengedarkan pandangannya, mencari-cari seseorang yang sangat ia rindukan.
"Kemana? kok gak ada?" Gumam Alyssa.
"Apa udah selesai ya?" lanjut Alyssa.
'Kling'
Suara handphone Alyssa berbunyi, dengan segera ia mengambil handphone-nya.
"Mbak, milkshake nya 1 ya!" Seru Alyssa kepada pelayan cafe itu.
Alyssa melihat-lihat hasil jepretannya selama ia berjalan-jalan tadi.
Memerhatikan setiap detil hasil jepretannya dan seketika matanya tertuju pada salah satu hasi jepretannya.
"Andrea?" Gumam gadis itu.
Ia terus memerhatikan hasil jepretannya, dimana didalamnya berisikan sepasang kekasih yang sedang melakukan foto pre-wedding.
"Ini beneran Andrea? Yang tadi pre-wedding itu dia?" Lanjutnya.
Alyssa merapikan barang-barangnya, dan melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu, berniat untuk menemui sahabat lamanya, Andrea.
*****
Alyssa mengedarkan pandangannya, mencari-cari seseorang yang sangat ia rindukan.
"Kemana? kok gak ada?" Gumam Alyssa.
"Apa udah selesai ya?" lanjut Alyssa.
'Kling'
Suara handphone Alyssa berbunyi, dengan segera ia mengambil handphone-nya.
Terlihat
dilayar handphone-nya, "Ben's Calling" dan seketika senyumnya terpancar.
Alyssa mengangkat panggilan itu, panggilan dari Ben, lelaki yang baru resmi beberapa bulan menjadi tunangannya.
"Hallo ben?"
"..................."
"Sekarang?"
"...................."
"Yaudah aku kesana sekarang ya"
"...................."
"Okee.."
'tut tut tut'
Alyssa mengakhiri panggilannya dan segera berlangsung pergi dari tempat itu.
*****
Alyssa dan Ben, pasangan kekasih yang telah berpacaran selama 4 tahun, dan baru saja resmi bertunangan beberapa bulan yang lalu.
Sama seperti pasangan yang lainnya, tentu saja mereka ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, menikah.
Malam ini malam minggu, Alyssa dan Ben berencana ingin ke Butik untuk fitting baju pengantin yang akan mereka kenakan 1 bulan lagi.
"Ben.. Gimana?" Tanya Alyssa saat mencoba gaun panjang berwarna putih itu.
"Cantik banget sayang.." ujar Ben terpesona.
"Eh, Alyssa?" tanya seorang lelaki dari belakang Alyssa.
Alyssa menoleh, "Andrea? Apa kabar lo?" Seru Alyssa.
"Baik Lys, ga nyangka kita bakal ketemu disini" balas Andrea.
"Oh iya Ndre, kenalin ini Ben tunangan gue.. Ben ini Andrea sahabat aku di SMP"
"Ben.." ujar Ben menyodorkan tangannya
"Andrea.." Balas Andrea
Alyssa mengangkat panggilan itu, panggilan dari Ben, lelaki yang baru resmi beberapa bulan menjadi tunangannya.
"Hallo ben?"
"..................."
"Sekarang?"
"...................."
"Yaudah aku kesana sekarang ya"
"...................."
"Okee.."
'tut tut tut'
Alyssa mengakhiri panggilannya dan segera berlangsung pergi dari tempat itu.
*****
Alyssa dan Ben, pasangan kekasih yang telah berpacaran selama 4 tahun, dan baru saja resmi bertunangan beberapa bulan yang lalu.
Sama seperti pasangan yang lainnya, tentu saja mereka ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, menikah.
Malam ini malam minggu, Alyssa dan Ben berencana ingin ke Butik untuk fitting baju pengantin yang akan mereka kenakan 1 bulan lagi.
"Ben.. Gimana?" Tanya Alyssa saat mencoba gaun panjang berwarna putih itu.
"Cantik banget sayang.." ujar Ben terpesona.
"Eh, Alyssa?" tanya seorang lelaki dari belakang Alyssa.
Alyssa menoleh, "Andrea? Apa kabar lo?" Seru Alyssa.
"Baik Lys, ga nyangka kita bakal ketemu disini" balas Andrea.
"Oh iya Ndre, kenalin ini Ben tunangan gue.. Ben ini Andrea sahabat aku di SMP"
"Ben.." ujar Ben menyodorkan tangannya
"Andrea.." Balas Andrea
"Ini Farah, calon istri gue Lys.. Bentar lagi kita mau nikah" ujar Andrea melirik Farah, calon istrinya.
Malam yang tidak disangka-sangka, ketika Andrea dan Alyssa bertemu kembali, mereka bertemu disaat keduanya telah mempunyai tunangan.
*****
"Andrea..."
dengus Alyssa sambil menatap langit-langit kamarnya.
Yap! Sedari tadi yang terlintas dibenaknya hanyalah Andrea, Andrea, dan Andrea.
***
"Seneng banget gue bisa ketemu lo lagi Ndre.." ujar Alyssa kepada seorang diujung telepon.
"Iya Lyssa, gue ga nyangka banget kita bisa ketemu lagi.. Gue kangen banget loh sama lo" Balas Andrea.
"Iya Ndre gue juga kangen sama lo.. Besok kita ketemuan bisa gak? Kangen berat niih.."
"Bisa aja sih Lys.. besok jam 11 pagi di Taman Kota gimana?"
"Boleh, tapi lo dateng sendiri ya.. Gue pengen berdua sama lo"
"Siiaap booss!!"
~11 pagi at Taman Kota
"Mana Alyssa? Udah jam 11 belum dateng" dengus Andrea.
"Andrea!!" teriak Alyssa kepada Andrea yang mungkin telah menunggunya.
Alyssa berlari menghampiri Andrea, "Maaf ya ndre, gue telat.." ujar Alyssa dan duduk disamping Andrea.
"Gapapa Alyssa.. Lo makin lama makin cantik deh" balas Andrea mencolek pipi Alyssa.
Yap! Sedari tadi yang terlintas dibenaknya hanyalah Andrea, Andrea, dan Andrea.
***
"Seneng banget gue bisa ketemu lo lagi Ndre.." ujar Alyssa kepada seorang diujung telepon.
"Iya Lyssa, gue ga nyangka banget kita bisa ketemu lagi.. Gue kangen banget loh sama lo" Balas Andrea.
"Iya Ndre gue juga kangen sama lo.. Besok kita ketemuan bisa gak? Kangen berat niih.."
"Bisa aja sih Lys.. besok jam 11 pagi di Taman Kota gimana?"
"Boleh, tapi lo dateng sendiri ya.. Gue pengen berdua sama lo"
"Siiaap booss!!"
~11 pagi at Taman Kota
"Mana Alyssa? Udah jam 11 belum dateng" dengus Andrea.
"Andrea!!" teriak Alyssa kepada Andrea yang mungkin telah menunggunya.
Alyssa berlari menghampiri Andrea, "Maaf ya ndre, gue telat.." ujar Alyssa dan duduk disamping Andrea.
"Gapapa Alyssa.. Lo makin lama makin cantik deh" balas Andrea mencolek pipi Alyssa.
"Hahaha,
lo juga makin lama makin ganteng aja" balas Alyssa sambil tertawa kecil.
"Lys, kayak nya ini waktu yang tepat buat gue jujur deh" ujar Andrea.
"Jujur? Jujur masalah apa?"
"Sebenernya gue itu dari dulu suka sama lo Lys, dari awal persahabatan kita.. Gue suka sama lo pandangan pertama, gue sayang banget sama lo. Tapi gue gak punya nyali buat ngungkapin ini semua" jelas Andrea panjang lebar.
"Kenapa lo baru bilang sekarang? Gue juga suka sama lo.."
Andrea tersentak akan perkataan sahabatnya barusan, "Hah? Serius lo?"
n
"Iya ndre, dari SMP gue pengen banget lo ngomong kayak gitu ke gue" ucapnya.
"Coba aja dulu gue berani ngomong ke lo, mungkin akhirnya gak bakal kayak gini.. Sekarang kita udah punya pasangan masing-masing"
Alyssa menyandarkan kepalanya dipundak Andrea, mungkin ini saat yang tepat bagi mereka berdua untuk mengungkapkan isi hati mereka yang sebenarnya walau ini terlambat.
Bernostalgia masa-masa indah saat di SMP, rasanya ingin sekali mereka mengulang masa-masa itu, namun mustahil untuk dapat terjadi.
"Ndre, boneka teddy bear dari lo dulu masih ada sampe sekarang loh" seru Alyssa melirik Andrea.
"Lys, kayak nya ini waktu yang tepat buat gue jujur deh" ujar Andrea.
"Jujur? Jujur masalah apa?"
"Sebenernya gue itu dari dulu suka sama lo Lys, dari awal persahabatan kita.. Gue suka sama lo pandangan pertama, gue sayang banget sama lo. Tapi gue gak punya nyali buat ngungkapin ini semua" jelas Andrea panjang lebar.
"Kenapa lo baru bilang sekarang? Gue juga suka sama lo.."
Andrea tersentak akan perkataan sahabatnya barusan, "Hah? Serius lo?"
n
"Iya ndre, dari SMP gue pengen banget lo ngomong kayak gitu ke gue" ucapnya.
"Coba aja dulu gue berani ngomong ke lo, mungkin akhirnya gak bakal kayak gini.. Sekarang kita udah punya pasangan masing-masing"
Alyssa menyandarkan kepalanya dipundak Andrea, mungkin ini saat yang tepat bagi mereka berdua untuk mengungkapkan isi hati mereka yang sebenarnya walau ini terlambat.
Bernostalgia masa-masa indah saat di SMP, rasanya ingin sekali mereka mengulang masa-masa itu, namun mustahil untuk dapat terjadi.
"Ndre, boneka teddy bear dari lo dulu masih ada sampe sekarang loh" seru Alyssa melirik Andrea.
"Serius?
lo masih simpen sampe sekarang?"
"Iyalah, masa iya gue buang boneka dari orang yang gue sayang.. Pasti gue jaga baik-baik lah"
"Haha thanks, btw baju couple-an kita masih lo simpen gak?"
"Masih, walaupun udah gak muat kalo gue pake"
"Haha lo gendut sih sekarang.." Ledek Andrea.
"Aah, apaan siih lo Ndre.."
Mereka berdua menghabiskan waktu bersama di Taman itu, bercanda-canda dan tertawa bahagia.
"Andai aja bisa balik kayak dulu SMP, gue pengen kayak dulu.."
Andrea mendekap erat tubuh Alyssa, mendekapnya dengan sangat lembut.
"Gue selalu sayang sama lo lys, tenang aja.. Bagi gue lo itu orang yang paling gue sayang" ujar Andrea.
"Iya ndre, gue juga sayang sama lo.. Gue gak bakal pernah ngelupain hal-hal indah bersama lo" balas Alyssa.
"I Love You till the end Alyssa..."
"I Love You too Andrea..."
"Iyalah, masa iya gue buang boneka dari orang yang gue sayang.. Pasti gue jaga baik-baik lah"
"Haha thanks, btw baju couple-an kita masih lo simpen gak?"
"Masih, walaupun udah gak muat kalo gue pake"
"Haha lo gendut sih sekarang.." Ledek Andrea.
"Aah, apaan siih lo Ndre.."
Mereka berdua menghabiskan waktu bersama di Taman itu, bercanda-canda dan tertawa bahagia.
"Andai aja bisa balik kayak dulu SMP, gue pengen kayak dulu.."
Andrea mendekap erat tubuh Alyssa, mendekapnya dengan sangat lembut.
"Gue selalu sayang sama lo lys, tenang aja.. Bagi gue lo itu orang yang paling gue sayang" ujar Andrea.
"Iya ndre, gue juga sayang sama lo.. Gue gak bakal pernah ngelupain hal-hal indah bersama lo" balas Alyssa.
"I Love You till the end Alyssa..."
"I Love You too Andrea..."
Mungkin
mereka hanyalah salah satu dari sekian pasangan yang merasakan 'cinta terlarang'.
***1
minggu kemudian***
“Ndre,
aku rasa kita ga bisa bohongin tunangan kita terus-menerus dengan cinta ini”
ungkap Alyssa.
“Why
Lys? Selama ini kita baik-baik saja kan? Apa Ben sudah tau tentang hubungan
kita? Berarti bagus dong, tinggal Farah gue kasih tau dan orang tua kita” jelas
Andrea.
“Ga
bisa Ndre, dari kecil aku udah nyusahin orang tuaku. Aku pengen membahagiakan
mereka. Dan aku rasa ini saatnya aku menikahi Ben, lelaki pilihan orang tuaku
dengan alasan aku ingin membahagiakan orang tuaku walaupun aku harus
mengorbankan perasaanku. Aku juga ga tega kalau harus bohongin Ben terus, dia
selama ini baik banget sama aku. Dan pernikahanku dilaksanakan di Inggris juga
kemungkinan besar aku akan mengikuti calon suamiku menetap di Inggrs. Kita
bukan jodoh Ndre, ini saatnya pertemuan singkat kita diakhiri”
Kini
Alyssa tidak dapat menahan air matanya. Jujur dia tidak mau pisah dengan Andrea,
tapi disatu sisi ia sudah berjanji ingin membahagiakan orang tuanya meski harus
mengorbankan perasaannya sendiri.
“Kamu
benar Lys, kita harus berkorban demi orang tua kita. Mengorbankan perasaan ini.
Kita mungkin harus kubur dalam-dalam tentang perasaan ini, karena sampai
kapanpun juga kita ga mungkin bersatu.”
Awalnya
Andrea sangat kecewa saat Alyssa mengatakan bahwa dia ingin menikah dengan Ben
dan ikut menetap di Inggris. Tapi Andrea sadar, mungkin ia juga harus menikahi
Farah demi orang tuanya.
“Lupakan
perasaanmu ke aku Ndre, belajarlah mencintai Farah layaknya kamu mencintai aku.
Aku juga janji akan mencoba melupakan perasaan ini, aku akan mencoba mencintai
Ben. Jangan pernah sakiti Farah, bagaimanapun juga dia yang akan menjadi ibu
dari anak-anakmu kelak. Oh iya Ndre, malam ini juga aku akan berangkat ke
Inggris. Untuk terakhir kalinya, boleh aku memelukmu?” Suara Alyssa mulai
bergetar. Isak tangis mulai terdengar oleh Andrea. Tanpa basa-basi, Andrea
langsung memeluk Alyssa dengan erat.
Dia
memang belum siap untuk ditinggalkan Alyssa, banyak sekali kenangan mereka di
Indonesia. Tapi takdir berkata lain, inilah akhir dari kisah cinta mereka.
Dimulai dari persahabatan dari kecil, berpisah karena saat SMA Alyssa harus
pindah ke Bandung dan disaat photo pre-wedding Ben-Farah mereka bertemu kembali
dan menjalin hubungan khusus. Pertemuan yang sangat singkat, hubungan mereka
hanya dapat berjalan 1minggu. Setelah itu?
Mereka
berpisah selamanya. RALAT! Berpisah sampai
kapan mereka tidak tahu, yang jelas di hati mereka yang paling dalam,
mereka berharap kepada Tuhan untuk suatu hari mereka dapat bertemu kembali
dengan membawa pasangan sehidup semati mereka.
~THE END~
nyimak dulu bos, hehehe....
BalasHapuspanjang banget ahh.. tapi gaya nulisnya bagus lah. hehe
BalasHapuskeren keren ceritanya, nyess banget :D itu konfliknya udah, tapi lebih ditonjolin dikit biar gregetnya dapet, terus itu yang atas rapi yang bawah kok dempet gitu ya, enggak ada masalah sih sama kata"nya, gaya penulisan kan terserah sama penulisnya, kreatif penulisnya aja, hehe :)
BalasHapus@ariizaa_