Puzzles Of The ATM

12 Mei 2014


Penulis: Pande Ari Putra Yoga
Tempat: ATM
 
Pagi ini sinar matahari tampak begitu mencolok dari balik jendela apartemenku. Mungkin secangkir susu putih hangat dengan roti selai kacang cocok untuk sarapan pagiku. Aku pun melangkan menuju dapur dan membuka satu demi satu lemari penyimpanan yang ternyata tidak berisi. Mataku pun tertuju pada mie ayam yang terbungkus rapi diatas meja makan pemberian pacarku tadi malam yang belum sempat aku makan. Aku pun membuka bungkus mie ayam itu dan meuangkannya diatas mangkok lalu duduk dan mengangkat satu sendok mie ke depan mulutku. ‘Ini mie ayam baunya aneh banget.’ kataku dalam hati. Ternyata mie ayam ini sudah basi.
Aku pun bergegas membuang mie ayam itu dan langsung mengambil dompet lalu keluar dari dalam apartemen untuk membeli makanan. Sampailah aku di Bready Bread, aku lalu memesan roti selai kacang dan susu putih hangat seperti yang aku inginkan sejak tadi. Aku pun mengangkat roti itu kedepan mulutku dan menggigitnya pelan pelan sambil beberapa kali mengalihkan perhatianku ke handphone.
Hari semakin siang, setelah selesai membayar, aku lalu beranjak pergi dari tempat dudukku dan keluar. Udara diluar sangatlah panas, membuatku ingin buru buru masuk ke mobil dan segera pulang ke apartemen. Saat aku akan mengeluarkan mobilku dari parkiran, handphoneku lalu berdering dengan sangat keras, ternyata pacarku, Jessica menelponku ingin mengajakku pergi ke mall. Aku pun segera mengabil dompet lalu mengecek persediaan uang yang aku punya, yang tersisa ternyata tinggal 2 lembar uang 10.000 dan 1 lembar uang 20.000. Sebelum aku membuat hal yang memalukan didepan Jessica, aku pun lalu beranjak keluar dari mobil dan pergi ke ATM disebelah Bready Bread.
Saat aku masuk, aku lalu mengangkat kartu ATM yang aku punya dari dalam dompet dan memasukkannya ke dalam mesin ATM. Setelah beberapa lembar uang keluar dari mesin ATM, aku lalu memasukkannya ke dalam dompet. Saat aku akan keluar dari dalam ATM, pandanganku secara tidak sengaja tertuju pada tumpukan remasan kertas yang terkumpul didalam tempat sampah yang berada di pojok mesin ATM, diantara remasan kertas itu, aku melihat seperti ada kertas berwarna merah dengan tulisan berwarna silver yang tidak diremas. Disana tertulis ‘Ayo temukan aku ! Keluarlah dari tempat ini dan berjalanlah tujuh langkah ke arah barat.’ Sepertinya menarik, aku pun mencobanya. Di langkahan ke tujuh aku melihat ada kertas serupa dengan kertas yang aku temukan sebelumnya, disana tertulis ‘Maaf, aku bukan disini. Temuilah aku di lingkaran biru dekat tempat duduk yang bergoyang.’ Dimana ada lingkaran biru dekat tempat duduk yang bergoyang ?. Mungkin orang yang membuat teka teki ini ingin mengerjaiku.

Aku lalu melupakan teka teki bodoh itu dan pergi medekati mobilku. Aku pun terkejut saat dikaca spion mobilku tergantung kertas yang sama seperti yang tadi aku temukan di dalam ATM, disana tertulis ‘Ayo ikuti intruksiku !’. Gila banget ya orang ini, sepertinya dia selalu mengintaiku. Aku mulai merasa tidak aman.
Setelah kertas itu aku lepas dari kaca spion mobilku, aku lalu menjemput Jessica di rumahnya. Sesampainya aku didepan rumahnya Jessica, aku lalu menelponnya agar segera keluar menghampiriku dan segera berangkat. Tidak lama kemudian, Jessica pun keluar dari balik pagar rumahnya. Kurang lebih 20 menit diperjalanan, aku akhirnya sampai di mall yang dituju. Setelah keluar dari mobil, Jessica langsung mengajakku berbelanja ke sebuah toko boneka yang seluruh bonekanya itu adalah tedy bear, aku lihat dari jauh sepertinya harga boneka disana tidak begitu mahal karena rata rata ukuran boneka disana cuma sebesar anak bayi. Saat sampai didalam toko boneka, pandangan Jessica langsung tertuju pada boneka tedy bear berwarna putih dengan baju kaos berwarna coklat.
“Sayang, bonekanya bagus gak ?” kata Jessica sambil menunjukan boneka itu kepadaku.
“Bagus kok. Tapi kayaknya yang itu lebih bagus deh !” kataku sambil menunjuk boneka tedy bear berwarna coklat yang ada di dekat pintu masuk. Saat Jessica aku alihnkan perhatiannya ke boneka coklat itu, aku lalu melihat harga boneka yang tadi dilihat dia, dan ternyata harga boneka itu 559.000. Aku pun tidak mau mengecewakan Jessica dan bergegas menghampirinya lalu pura pura pergi ke toilet.
Akhirnya aku sampai juga didepan ATM. Mungkin aku harus mengambil uang lebih banyak dari yang tadi karena bonekanya itu kecil, kemungkinan Jessica tidak akan mengambil satu. Sebelum Jessica mengetahui kebohonganku, aku langsung bergegas kembali ke toko boneka itu. Tapi baru keluar satu langkah dari ATM, aku merasa kakiku seperti menginjak sesuatu, saat aku tundukkan kepalaku ternyata yang aku injak itu adalah selembar kertas yang lagi lagi sama seperti yang aku temukan tadi pagi di ATM sebelah Bready Bread. Kali ini model tulisannya sedikit berbeda, mungkin orang yang mengerjaiku ini lebih dari satu orang. Dikertas itu tertulis ‘Ayo ikuti intruksiku !’. Aku pun tidak memperdulikan kertas aneh itu lagi dan meneruskan perjalananku ke toko boneka tadi.
Dari kejauhan aku melihat Jessica sedang berdiri didekat kasir dengan dua boneka di atas meja kasir. Aku lalu mengahampirinya dan mengeluarkan dompet yang baru aku isi tadi. Untung aku tadi bergegas pergi ke ATM mengambil uang lagi, karena ternyata total belanjaan kedua boneka yang dipilih Jessica itu 925.000. Sungguh harga yang fantastis. Setelah selesai berbelanja boneka, Jessica langsung mengajakku pergi ke toko buku untuk membeli komik conan kesukaannya. Saat aku sedang menemani Jessica memilih komik yang ingin dia beli, aku secara tidak sengaja melihat ada selembar kertas warna merah diantara komik komik yang sedang dipilih Jessica. Aku pun mengambilnya dan langsung membacanya ‘Ayo ikuti intruksiku !’. Kali ini aku menyerah, aku langsung mengajak Jessica ke kasir dan segera membawa Jessica pulang ke rumahnya. Seandaikan aku tidak mengambil kertas aneh itu dari tumpukan sampah di ATM tadi pagi, mungkin nasibku sekarang akan berbeda.
Setelah menghantarkan Jessica ke rumahnya, aku lalu segera pergi ke ATM disebelah Bready Bread karena kemungkinan intruksi dari orang aneh itu ada disana. Saat aku akan masuk ke dalam ATM, aku melihat seorang perempuan dengan short dress warna biru dengan sedikit motif berwarna putih keluar dari ATM itu. Aku lalu mencurigai dia, jika ada kertas aneh itu di dalam ATM ini lagi, berarti dia pelakunya. Aku pun menarik pintu ATM itu dengan cepat dan segera masuk lalu mengecek tempat sampah didalamanya, dan ternyata kosong.
Aku pun berjalan dengan kegirangan karena mungkin orang yang ingin mengerjaiku itu sudah menyerah. Aku pun akhirnya mampir ke Bready Bread untuk membeli roti sebagai cemilan di apartemen nanti. Baru sebentar merasakan kebahagiaan, teka teki aneh itu datang lagi. Ternyata kali ini kertas itu ditempel didepan mobilku, disana terutulis ‘Gimana sudah siap untuk melakukan intruksiku ? Kalau sudah siap, hidupkan mobilmu dan pergilah pulang, lalu beristirahatlah. Aku akan meberikan kamu intruksi lagi besok.”. Setelah aku melepaskan kertas itu, aku langsung bernafas lega setidaknya beberapa jam kedepan kertas itu tidak datang lagi.
Akhirnya aku sampai juga di apartemenku. Setelah masuk dan menutup pintu, aku lalu menonton tv sambil ditemani roti yang telah aku beli tadi. Setelah bersantai beberapa menit, aku baru ingat kalau besok adalah hari anniversary ke tiga tahunku bersama Jessica. Aku lalu berfikir keras, kejutan apa yang akan aku buat untuk Jessica besok. Setelah beberapa menit, akhirnya aku menemukan ide yang sangat bagus. Besok pagi aku akan pergi ke rumahnya Jessica sambil memakai pakaian seperti detektif conan kesukaannya. Ini menurutku hal yang sangat mudah, hanya dengan menunjukan foto detektif conan dan mengukur badanku ke penjahit langgananku, besok pagi sekali baju itu sudah bisa diambil.
Keesokkan paginya setelah baju yang kupesan sudah aku ambil, aku lalu segera keluar dari dalam apertemen dan langsung berangkat ke rumah Jessica. Pagi pagi jam segini rumah Jessica memang selalu sepi karena dia hanya tinggal dengan seorang pembantu yang ditugaskan oleh ayah dan ibunya Jessica untuk menjaga Jessica selama ayah ibunya sedang pergi berkerja diluar kota. Karena dirumah Jessica tidak ada bel, aku lalu mencoba menelpon ke telpon rumahnya Jessica karena aku tahu jam segini Jessica pasti belum bangun dan mungkin pembantunya dia bisa membukakan pintu gerbang untukku. Setelah aku telpon beberapa kali dan tidak ada yang angkat, aku pun mulai bosan dan menurunkan senderan tempat dudukku sembari menunggu pembantu Jessica yang pasti akan keluar untuk menyapu halaman.
Saat aku lihat kearah jam tanganku, ternyata sekarang sudah jam setengah delapan pagi. Sempat aku mencoba lagi menelpon ke telpon rumahnya Jessica tapi tetap saja tidak ada yang angkat, karena aku sudah tidak sabar lagi, aku lalu menaikkan senderan kursiku dan keluar dari mobil untuk berteriak dari balik gerbang meminta dibukakan pintu. Saat aku akan mulai berteriak, secara tidak sengaja aku melihat ada kertas merah yang seperti di ATM kemarin di bagian bawah gerbang rumahnya Jessica. Intruksi ini sama seperti intruksi yang aku temukan kemarin, disini bertuliskan ‘Temuilah aku di lingkaran biru dekat tempat duduk yang bergoyang !’. Mungkin dari pada aku menunggu terlalu lama disini lebih baik sekarang aku menyelesaikan teka teki ini. Aku lalu berpikir dengan keras, dimana ada lingkaran biru dekat tempat duduk yang bergoyang. Aku lalu masuk kedalam mobil dan segera berkeliling keliling, mungkin saja tempat yang dimaksud ada disekitar sini. Aku mengira ngira, lingkaran biru itu bisa saja maksudnya kolam berbentuk lingkaran yang berisi air, tapi tempat duduk yang bergoyang itu apa ya ?. Setelah beberapa menit berkeliling keliling aku melihat ada kolam ikan berbentuk lingkaran. Aku pun segera menepi untuk mencari petunjuk berkutnya. Tapi saat aku lihat lihat disini tidak ada tempat duduk yang bergoyang, mungkin aku salah tempat. Beberapa meter kemudian, mataku pun di alihkan lagi oleh kolam ikan berbentuk lingkaran yang berada di tengah taman kota. Saatku menepi, aku melihat ada ayunan di dekat kolam ikan itu, mungkin tempat duduk yang bergoyang itu maksudnya adalah ayunan. Aku pun bergegas mencari petunjuk karena aku harus segera memberikan kejutan ke Jessica.
Akhirnya kertas warna merah itu ketemu juga. Teka teki yang tertulis sekarang sangatlah mudah, kali ini aku disuruh untuk mencari rumah merah muda dengan banyak bulu, yang dimaksud mungkin adalah toko boneka yang ada di sebelah rumahnya Jessica. Aku pun berangkat menuju tempat yang dimaksud, sekarang kertas merah ini digantung di leher salah satu boneka yang ada di etalase. Di kertas itu bertuliskan kata kata yang cukup panjang dan berbeda dari kertas kertas sebelumnya, mungkin ini kertas terakir. Disana tertulis ‘Terima kasih atas hari hari yang indah yang pernah kamu berikan ke aku, aku senang sekali bisa kenal dengan orang seperti kamu.’, tapi apa maksudnya ?. Aku pun masuk ke dalam toko boneka itu dan bertanya kepada penjaga toko tentang kertas merah yang  berada di etalase depan. Penjaga toko itu pun lalu memberikan aku sebuah kertas merah yang sama seperti kertas sebelumnya. Disana bertuliskan ‘Keluarlah dari sini dan melangkahlah dua puluh lima langkah ke arah utara dari pintu depan. Semangat ya !’. Aku pun melangkah cepat karena hari sudah semakin siang. Saat dilangkahan ke tiga puluh aku tepat berada di depan rumahnya Jessica. Aneh, apa aku salah melangkah ?. Tapi mungkin keraguanku akan dijawab oleh kertas yang secara tidak sengaja aku injak. Saat aku sedang membungkukkan badan untuk mengambil kertas itu, tiba tiba saja ada teriakan keras ‘Happy Anniversary !’ dari belakangku yang membuat ku terkaget, ternyata itu adalah teriakan Jessica bersama teman temannya.
Ternyata teka teki aneh ini adalah buatan Jessica dan teman temannya untuk menyambut hari anniversary ke tiga tahunku bersama Jessica, dan aku tidak menyangka ternyata sejak kemarin aku selalu diikuti oleh Jessica dan teman temannya dimana pun aku berada. Jessica bilang dia sangat suka dengan penampilanku hari ini, dia bilang aku seperti detektif yang sedang memecahkan teka teki dan dia sangat menyukai itu.

TAMAT
post signature

5 komentar

  1. Wow, sungguh teka-teki yg menarik. Saya ikut merasakan deg2an

    BalasHapus
  2. Hehehehe salah tulis.
    Yang bener itu 'Saat dilangkahan ke dua puluh lima' bukan 'Saat dilangkahan ke tiga puluh'

    BalasHapus
  3. Dari mulai awal baca ceritanya membuatku penasaran dan akhirnya cerita yang panjang ini selesai aku baca semua... Beruntunya yah punya pasangan yang sangat perhatian ya meski pasangan kita telah membuat kita menjadi penasaran dan ternyata Endingnya itu berakhir dengan Indah :)

    BalasHapus
  4. Cerita yang menarik... :D

    BalasHapus
  5. Sepertinya ini punya temenku dehh :D

    BalasHapus

Tinggalkan jejak yuk ^^ Jangan pelit- pelit~ ❤