Pagi ini sinar matahari tampak begitu mencolok dari balik jendela
apartemenku. Mungkin secangkir susu putih hangat dengan roti selai kacang cocok
untuk sarapan pagiku. Aku pun melangkan menuju dapur dan membuka satu demi satu
lemari penyimpanan yang ternyata tidak berisi. Mataku pun tertuju pada mie ayam
yang terbungkus rapi diatas meja makan pemberian pacarku tadi malam yang belum
sempat aku makan. Aku pun membuka bungkus mie ayam itu dan meuangkannya diatas
mangkok lalu duduk dan mengangkat satu sendok mie ke depan mulutku. ‘Ini mie ayam
baunya aneh banget.’ kataku dalam hati. Ternyata mie ayam ini sudah basi.
Aku pun bergegas membuang mie ayam itu dan langsung mengambil dompet lalu
keluar dari dalam apartemen untuk membeli makanan. Sampailah aku di Bready
Bread, aku lalu memesan roti selai kacang dan susu putih hangat seperti yang
aku inginkan sejak tadi. Aku pun mengangkat roti itu kedepan mulutku dan
menggigitnya pelan pelan sambil beberapa kali mengalihkan perhatianku ke
handphone.
Hari semakin siang, setelah selesai membayar, aku lalu beranjak pergi
dari tempat dudukku dan keluar. Udara diluar sangatlah panas, membuatku ingin
buru buru masuk ke mobil dan segera pulang ke apartemen. Saat aku akan
mengeluarkan mobilku dari parkiran, handphoneku lalu berdering dengan sangat
keras, ternyata pacarku, Jessica menelponku ingin mengajakku pergi ke mall. Aku
pun segera mengabil dompet lalu mengecek persediaan uang yang aku punya, yang
tersisa ternyata tinggal 2 lembar uang 10.000 dan 1 lembar uang 20.000. Sebelum
aku membuat hal yang memalukan didepan Jessica, aku pun lalu beranjak keluar
dari mobil dan pergi ke ATM disebelah Bready Bread.
Saat aku masuk, aku lalu mengangkat kartu ATM yang aku punya dari dalam
dompet dan memasukkannya ke dalam mesin ATM. Setelah beberapa lembar uang
keluar dari mesin ATM, aku lalu memasukkannya ke dalam dompet. Saat aku akan
keluar dari dalam ATM, pandanganku secara tidak sengaja tertuju pada tumpukan
remasan kertas yang terkumpul didalam tempat sampah yang berada di pojok mesin
ATM, diantara remasan kertas itu, aku melihat seperti ada kertas berwarna merah
dengan tulisan berwarna silver yang tidak diremas. Disana tertulis ‘Ayo temukan
aku ! Keluarlah dari tempat ini dan berjalanlah tujuh langkah ke arah barat.’ Sepertinya
menarik, aku pun mencobanya. Di langkahan ke tujuh aku melihat ada kertas
serupa dengan kertas yang aku temukan sebelumnya, disana tertulis ‘Maaf, aku
bukan disini. Temuilah aku di lingkaran biru dekat tempat duduk yang
bergoyang.’ Dimana ada lingkaran biru dekat tempat duduk yang bergoyang ?.
Mungkin orang yang membuat teka teki ini ingin mengerjaiku.
Aku lalu melupakan teka teki bodoh itu dan pergi medekati mobilku. Aku
pun terkejut saat dikaca spion mobilku tergantung kertas yang sama seperti yang
tadi aku temukan di dalam ATM, disana tertulis ‘Ayo ikuti intruksiku !’. Gila
banget ya orang ini, sepertinya dia selalu mengintaiku. Aku mulai merasa tidak
aman.
Setelah kertas itu aku lepas dari kaca spion mobilku, aku lalu menjemput
Jessica di rumahnya. Sesampainya aku didepan rumahnya Jessica, aku lalu
menelponnya agar segera keluar menghampiriku dan segera berangkat. Tidak lama
kemudian, Jessica pun keluar dari balik pagar rumahnya. Kurang lebih 20 menit
diperjalanan, aku akhirnya sampai di mall yang dituju. Setelah keluar dari
mobil, Jessica langsung mengajakku berbelanja ke sebuah toko boneka yang
seluruh bonekanya itu adalah tedy bear, aku lihat dari jauh sepertinya harga
boneka disana tidak begitu mahal karena rata rata ukuran boneka disana cuma
sebesar anak bayi. Saat sampai didalam toko boneka, pandangan Jessica langsung
tertuju pada boneka tedy bear berwarna putih dengan baju kaos berwarna coklat.
“Sayang, bonekanya bagus gak ?” kata Jessica sambil menunjukan boneka itu
kepadaku.
“Bagus kok. Tapi kayaknya yang itu lebih bagus deh !” kataku sambil
menunjuk boneka tedy bear berwarna coklat yang ada di dekat pintu masuk. Saat
Jessica aku alihnkan perhatiannya ke boneka coklat itu, aku lalu melihat harga
boneka yang tadi dilihat dia, dan ternyata harga boneka itu 559.000. Aku pun
tidak mau mengecewakan Jessica dan bergegas menghampirinya lalu pura pura pergi
ke toilet.
Akhirnya aku sampai juga didepan ATM. Mungkin aku harus mengambil uang
lebih banyak dari yang tadi karena bonekanya itu kecil, kemungkinan Jessica
tidak akan mengambil satu. Sebelum Jessica mengetahui kebohonganku, aku
langsung bergegas kembali ke toko boneka itu. Tapi baru keluar satu langkah
dari ATM, aku merasa kakiku seperti menginjak sesuatu, saat aku tundukkan
kepalaku ternyata yang aku injak itu adalah selembar kertas yang lagi lagi sama
seperti yang aku temukan tadi pagi di ATM sebelah Bready Bread. Kali ini model
tulisannya sedikit berbeda, mungkin orang yang mengerjaiku ini lebih dari satu
orang. Dikertas itu tertulis ‘Ayo ikuti intruksiku !’. Aku pun tidak
memperdulikan kertas aneh itu lagi dan meneruskan perjalananku ke toko boneka
tadi.
Dari kejauhan aku melihat Jessica sedang berdiri didekat kasir dengan dua
boneka di atas meja kasir. Aku lalu mengahampirinya dan mengeluarkan dompet
yang baru aku isi tadi. Untung aku tadi bergegas pergi ke ATM mengambil uang
lagi, karena ternyata total belanjaan kedua boneka yang dipilih Jessica itu
925.000. Sungguh harga yang fantastis. Setelah selesai berbelanja boneka,
Jessica langsung mengajakku pergi ke toko buku untuk membeli komik conan
kesukaannya. Saat aku sedang menemani Jessica memilih komik yang ingin dia
beli, aku secara tidak sengaja melihat ada selembar kertas warna merah diantara
komik komik yang sedang dipilih Jessica. Aku pun mengambilnya dan langsung
membacanya ‘Ayo ikuti intruksiku !’. Kali ini aku menyerah, aku langsung
mengajak Jessica ke kasir dan segera membawa Jessica pulang ke rumahnya.
Seandaikan aku tidak mengambil kertas aneh itu dari tumpukan sampah di ATM tadi
pagi, mungkin nasibku sekarang akan berbeda.
Setelah menghantarkan Jessica ke rumahnya, aku lalu segera pergi ke ATM
disebelah Bready Bread karena kemungkinan intruksi dari orang aneh itu ada
disana. Saat aku akan masuk ke dalam ATM, aku melihat seorang perempuan dengan
short dress warna biru dengan sedikit motif berwarna putih keluar dari ATM itu.
Aku lalu mencurigai dia, jika ada kertas aneh itu di dalam ATM ini lagi,
berarti dia pelakunya. Aku pun menarik pintu ATM itu dengan cepat dan segera
masuk lalu mengecek tempat sampah didalamanya, dan ternyata kosong.
Aku pun berjalan dengan kegirangan karena mungkin orang yang ingin
mengerjaiku itu sudah menyerah. Aku pun akhirnya mampir ke Bready Bread untuk
membeli roti sebagai cemilan di apartemen nanti. Baru sebentar merasakan
kebahagiaan, teka teki aneh itu datang lagi. Ternyata kali ini kertas itu
ditempel didepan mobilku, disana terutulis ‘Gimana sudah siap untuk melakukan
intruksiku ? Kalau sudah siap, hidupkan mobilmu dan pergilah pulang, lalu
beristirahatlah. Aku akan meberikan kamu intruksi lagi besok.”. Setelah aku
melepaskan kertas itu, aku langsung bernafas lega setidaknya beberapa jam
kedepan kertas itu tidak datang lagi.
Akhirnya aku sampai juga di apartemenku. Setelah masuk dan menutup pintu,
aku lalu menonton tv sambil ditemani roti yang telah aku beli tadi. Setelah
bersantai beberapa menit, aku baru ingat kalau besok adalah hari anniversary ke
tiga tahunku bersama Jessica. Aku lalu berfikir keras, kejutan apa yang akan
aku buat untuk Jessica besok. Setelah beberapa menit, akhirnya aku menemukan ide
yang sangat bagus. Besok pagi aku akan pergi ke rumahnya Jessica sambil memakai
pakaian seperti detektif conan kesukaannya. Ini menurutku hal yang sangat
mudah, hanya dengan menunjukan foto detektif conan dan mengukur badanku ke
penjahit langgananku, besok pagi sekali baju itu sudah bisa diambil.
Keesokkan paginya setelah baju yang kupesan sudah aku ambil, aku lalu
segera keluar dari dalam apertemen dan langsung berangkat ke rumah Jessica.
Pagi pagi jam segini rumah Jessica memang selalu sepi karena dia hanya tinggal
dengan seorang pembantu yang ditugaskan oleh ayah dan ibunya Jessica untuk
menjaga Jessica selama ayah ibunya sedang pergi berkerja diluar kota. Karena
dirumah Jessica tidak ada bel, aku lalu mencoba menelpon ke telpon rumahnya
Jessica karena aku tahu jam segini Jessica pasti belum bangun dan mungkin
pembantunya dia bisa membukakan pintu gerbang untukku. Setelah aku telpon beberapa
kali dan tidak ada yang angkat, aku pun mulai bosan dan menurunkan senderan
tempat dudukku sembari menunggu pembantu Jessica yang pasti akan keluar untuk
menyapu halaman.
Saat aku lihat kearah jam tanganku, ternyata sekarang sudah jam setengah
delapan pagi. Sempat aku mencoba lagi menelpon ke telpon rumahnya Jessica tapi
tetap saja tidak ada yang angkat, karena aku sudah tidak sabar lagi, aku lalu
menaikkan senderan kursiku dan keluar dari mobil untuk berteriak dari balik
gerbang meminta dibukakan pintu. Saat aku akan mulai berteriak, secara tidak
sengaja aku melihat ada kertas merah yang seperti di ATM kemarin di bagian
bawah gerbang rumahnya Jessica. Intruksi ini sama seperti intruksi yang aku
temukan kemarin, disini bertuliskan ‘Temuilah aku di lingkaran biru dekat
tempat duduk yang bergoyang !’. Mungkin dari pada aku menunggu terlalu lama
disini lebih baik sekarang aku menyelesaikan teka teki ini. Aku lalu berpikir
dengan keras, dimana ada lingkaran biru dekat tempat duduk yang bergoyang. Aku
lalu masuk kedalam mobil dan segera berkeliling keliling, mungkin saja tempat
yang dimaksud ada disekitar sini. Aku mengira ngira, lingkaran biru itu bisa
saja maksudnya kolam berbentuk lingkaran yang berisi air, tapi tempat duduk
yang bergoyang itu apa ya ?. Setelah beberapa menit berkeliling keliling aku
melihat ada kolam ikan berbentuk lingkaran. Aku pun segera menepi untuk mencari
petunjuk berkutnya. Tapi saat aku lihat lihat disini tidak ada tempat duduk
yang bergoyang, mungkin aku salah tempat. Beberapa meter kemudian, mataku pun
di alihkan lagi oleh kolam ikan berbentuk lingkaran yang berada di tengah taman
kota. Saatku menepi, aku melihat ada ayunan di dekat kolam ikan itu, mungkin
tempat duduk yang bergoyang itu maksudnya adalah ayunan. Aku pun bergegas
mencari petunjuk karena aku harus segera memberikan kejutan ke Jessica.
Akhirnya kertas warna merah itu ketemu juga. Teka teki yang tertulis
sekarang sangatlah mudah, kali ini aku disuruh untuk mencari rumah merah muda
dengan banyak bulu, yang dimaksud mungkin adalah toko boneka yang ada di
sebelah rumahnya Jessica. Aku pun berangkat menuju tempat yang dimaksud,
sekarang kertas merah ini digantung di leher salah satu boneka yang ada di
etalase. Di kertas itu bertuliskan kata kata yang cukup panjang dan berbeda
dari kertas kertas sebelumnya, mungkin ini kertas terakir. Disana tertulis ‘Terima
kasih atas hari hari yang indah yang pernah kamu berikan ke aku, aku senang
sekali bisa kenal dengan orang seperti kamu.’, tapi apa maksudnya ?. Aku pun
masuk ke dalam toko boneka itu dan bertanya kepada penjaga toko tentang kertas
merah yang berada di etalase depan.
Penjaga toko itu pun lalu memberikan aku sebuah kertas merah yang sama seperti
kertas sebelumnya. Disana bertuliskan ‘Keluarlah dari sini dan melangkahlah dua
puluh lima langkah ke arah utara dari pintu depan. Semangat ya !’. Aku pun
melangkah cepat karena hari sudah semakin siang. Saat dilangkahan ke tiga puluh
aku tepat berada di depan rumahnya Jessica. Aneh, apa aku salah melangkah ?.
Tapi mungkin keraguanku akan dijawab oleh kertas yang secara tidak sengaja aku
injak. Saat aku sedang membungkukkan badan untuk mengambil kertas itu, tiba
tiba saja ada teriakan keras ‘Happy Anniversary !’ dari belakangku yang membuat
ku terkaget, ternyata itu adalah teriakan Jessica bersama teman temannya.
Ternyata teka teki aneh ini adalah buatan Jessica dan teman temannya
untuk menyambut hari anniversary ke tiga tahunku bersama Jessica, dan aku tidak
menyangka ternyata sejak kemarin aku selalu diikuti oleh Jessica dan teman
temannya dimana pun aku berada. Jessica bilang dia sangat suka dengan
penampilanku hari ini, dia bilang aku seperti detektif yang sedang memecahkan
teka teki dan dia sangat menyukai itu.
TAMAT
Wow, sungguh teka-teki yg menarik. Saya ikut merasakan deg2an
BalasHapusHehehehe salah tulis.
BalasHapusYang bener itu 'Saat dilangkahan ke dua puluh lima' bukan 'Saat dilangkahan ke tiga puluh'
Dari mulai awal baca ceritanya membuatku penasaran dan akhirnya cerita yang panjang ini selesai aku baca semua... Beruntunya yah punya pasangan yang sangat perhatian ya meski pasangan kita telah membuat kita menjadi penasaran dan ternyata Endingnya itu berakhir dengan Indah :)
BalasHapusCerita yang menarik... :D
BalasHapusSepertinya ini punya temenku dehh :D
BalasHapus