Slider

Book

Review

Story

Travel

Latest Blog

ASUS Gaming K16 (K3605) hadir sebagai salah satu perangkat laptop gaming dan produktivitas yang menarik perhatian. Dengan dukungan prosesor Intel Core i7 generasi terbaru, laptop ini menjanjikan performa tinggi untuk para profesional muda, mahasiswa, kreator konten, desainer, serta gamer yang membutuhkan perangkat andal. K3605 menawarkan perpaduan antara kekuatan prosesor dan desain yang menunjang kenyamanan penggunaan sehari-hari.

Bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam tentang apa yang membuat ASUS Gaming K16 (K3605) layak dipertimbangkan, artikel ini akan mengupas tuntas spesifikasi utama, fitur unggulan, serta kelebihan yang dimiliki laptop gaming murah tersebut agar dapat membantu dalam memilih perangkat yang sesuai kebutuhan.



Spesifikasi Lengkap ASUS Gaming K16 (K3605)

Untuk memastikan performa dan kapabilitasnya, berikut adalah spesifikasi utama dari ASUS Gaming K16 (K3605):


Prosesor dan Performa

ASUS Gaming K16 (K3605) ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-13700H (opsi lain: i5-13500H atau i9-13900H), dengan konfigurasi 14-core (6 P-cores + 8 E-cores) dan kecepatan turbo hingga 5.0 GHz. Dengan teknologi ini, laptop mampu mendukung berbagai aktivitas berat seperti multitasking, rendering desain, hingga gaming secara lancar.

Laptop untuk Kuliah dari ASUS Dengan Desain Tipis dan Build Premium

29 November 2025

Memilih laptop untuk kuliah bukan sekadar memperhatikan spesifikasi teknis, tetapi juga melibatkan pertimbangan desain dan daya tahan. ASUS menawarkan berbagai pilihan laptop yang menggabungkan desain tipis, ringan, dan build premium, sangat sesuai untuk menunjang kegiatan belajar dan produktivitas mahasiswa. Dengan bobot yang ringan dan fitur-fitur modern, laptop ASUS siap memberikan kemudahan mobilitas serta performa yang mumpuni.

Laptop ASUS tidak hanya unggul dari sisi performa, tetapi juga keunggulan layar dan daya tahan. Beberapa seri seperti Vivobook dan Zenbook memberikan pilihan berbeda sesuai kebutuhan pengguna, mulai dari opsi yang lebih terjangkau hingga yang berteknologi tinggi. Keunggulan ini membuat ASUS menjadi salah satu merek favorit bagi mahasiswa yang mencari laptop berkualitas, ringan, dan kuat.


Rekomendasi Laptop untuk Kuliah dari ASUS

Berikut ini beberapa laptop ASUS dengan desain tipis dan spesifikasi yang mendukung aktivitas kuliah secara optimal.


ASUS Vivobook 14 (M1405)

ASUS Vivobook 14 (M1405) cocok bagi mahasiswa yang menginginkan laptop ringan dengan performa tinggi. Ditenagai prosesor AMD Ryzen™ 7 7730U dan dipadukan dengan layar 14 inci beresolusi 2.8K OLED NanoEdge, layar ini menawarkan visual jernih dan warna yang hidup. RAM hingga 16 GB DDR4 dan penyimpanan SSD sampai 1 TB memberikan ruang dan kecepatan yang cukup untuk berbagai aplikasi produktivitas.

Fitur tambahan seperti sensor login sidik jari opsional dan ASUS Antimicrobial Guard Plus memberikan keamanan dan kebersihan ekstra. Laptop ini pun memiliki ketahanan kelas militer sehingga tahan untuk penggunaan sehari-hari. Harga ASUS Vivobook 14 (M1405) mulai dari Rp 8,5 jutaan, menjadikannya pilihan yang terjangkau dengan kualitas premium.

Supplier Paranet di Kalimantan untuk Kebutuhan Pertanian dan Industri

23 Oktober 2025

Kalimantan dikenal sebagai salah satu wilayah dengan potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan industri. Dalam mendukung aktivitas tersebut, penggunaan paranet menjadi sangat penting untuk melindungi tanaman dari paparan sinar matahari berlebih serta menjaga kelembapan lahan. Oleh karena itu, memilih supplier paranet di Kalimantan yang terpercaya adalah langkah strategis bagi petani, pelaku bisnis, maupun proyek industri yang membutuhkan perlindungan efektif dan efisien.

Mengapa Paranet Sangat Dibutuhkan di Kalimantan

Iklim Tropis dengan Intensitas Panas Tinggi

Sebagai daerah beriklim tropis, Kalimantan memiliki intensitas sinar matahari yang tinggi hampir sepanjang tahun. Tanpa perlindungan, tanaman seperti sayuran, bunga, dan bibit kelapa sawit bisa mengalami stres akibat suhu ekstrem. Di sinilah fungsi paranet berperan penting untuk mengatur pencahayaan yang masuk, menjaga suhu, dan melindungi tanaman dari hujan deras.


Ilustrasi cuaca panas (unsplash.com/ M Rishal)

Meningkatnya Aktivitas Pertanian dan Perkebunan

Kalimantan memiliki banyak lahan produktif untuk pertanian hortikultura, budidaya anggrek, hingga pembibitan kelapa sawit. Dengan permintaan tinggi akan produk-produk pertanian berkualitas, kebutuhan akan paranet pun meningkat pesat. Maka dari itu, keberadaan supplier paranet di Kalimantan menjadi solusi utama untuk memenuhi kebutuhan petani dan pelaku agribisnis secara lokal.

Perlindungan Efisien untuk Industri dan Tambak

Selain sektor pertanian, paranet juga digunakan dalam industri dan perikanan, seperti tambak udang atau kolam ikan. Fungsinya adalah untuk mengontrol suhu air agar tetap stabil dan mengurangi penguapan akibat paparan sinar matahari langsung.

Pengalaman Vaksinasi Meningitis dan Polio untuk Umroh

1 Oktober 2025

Sore-sore aku berangkat ke rumah sakit deket rumah. Aku nggak sendiri, aku bersama beberapa anggota keluarga. Suasana rumah sakit bisa dikatakan sepi. Orang-orang yang punya kebutuhan bisa dihitung jari. Saat baru datang, rasanya kayak excited sama nervous dikit, soalnya ini salah satu tahapan buat persiapan umroh. Yap, aku mau vaksin meningitis dan polio karena wajib. Kewajiban vaksinasi polio selain meningitis ternyata baru diberlakukan April 2025 (berdasarkan rilis berita ini).

Kembali Berkontribusi di IDN Times

24 September 2025

Pernah nggak sih kamu punya aktivitas yang dulu kamu suka lakukan namun pada akhirnya kamu tinggalin karena berbagai alasan? Terus beberapa tahun kemudian, kamu nemu sesuatu yang bikin api semangat itu berkobar lagi. That’s exactly what happened to me.

Aku masih ingat banget terakhir kali submit artikel ke IDN Times itu tahun 2018. Lama banget ya kalau dipikir-pikir. Bukan cuma setahun dua tahun itu mah. Dulu, waktu awal jadi kontributor, aku tuh semangat 45 banget. Tahun 2018 itu aku cukup aktif nulis di IDN Times. Ide-ide ngalir, semangat masih full bar, dan setiap kali artikel publish tuh rasanya kayak dapet achievement badge. Bawaannya suka buka dashboard kontributor tiap kali online buat mantengin perubahan status. Dengan harapan, banyak tulisan yang statusnya berakhir di Publish.

Sayangnya banyak artikelku yang nggak ada kabar. Bayangin, udah riset, nulis lama, edit berkali-kali, tapi statusnya cuma mandek di On Hold. Aku tahu banyak saingan dan tentu aja kiriman tulisan dari mereka semua nggak cuma satuan dan puluhan, pasti ada banyak banget. Tapi kalau digantung, bawaannya tuh nggak pasti. Faktor itulah yang bikin semangatku mulai kendor hingga akhirnya padam.

Waktu berjalan hingga tibalah September 2025. Lagi asik scrolling Threads, eh aku nemu seseorang yang sharing artikelnya dimuat di IDN Times. Postingan singkat itu bikin aku mikir, "Eh iya ya, aku dulu juga pernah kontribusi di sana. Kenapa nggak coba lagi? Worst case, ditolak dan digantung lagi. Best case, ada yang publish. At least, aku bisa membangun kebiasaan nulis lagi."

And boom... nggak lama, aku memutuskan untuk login lagi ke akun IDN Times-ku yang udah berdebu.


ASUS ProArt PZ13 HT5306QA, Laptop Terbaik untuk Desain Grafis Profesional

23 September 2025

Dewasa ini, kebutuhan desainer grafis profesional terhadap perangkat kerja yang andal dan presisi warna tinggi semakin meningkat. ASUS ProArt PZ13 HT5306QA hadir sebagai solusi premium yang dirancang khusus untuk memenuhi tuntutan tersebut. Dengan spesifikasi canggih dan fitur kreator kelas atas, laptop ini menjadi pilihan utama bagi profesional yang mengutamakan kualitas dan performa dalam setiap proyek desain.


Sebagai laptop terbaik untuk desain grafis, ProArt PZ13 HT5306QA mengusung layar OLED 3K dengan akurasi warna tinggi serta performa kuat berkat prosesor Snapdragon® X Plus. Keunggulan ini membuatnya ideal digunakan baik di studio maupun saat mobile, tanpa kompromi pada kualitas hasil karya.

Decluttering? Easy to Say, Hard to Do

26 Agustus 2025

Aku rasa postingan kali ini mungkin akan relate bagi sebagian orang.

Aku selalu merasa ada semacam prinsip legendaris yang diturunkan dari keluarga: prinsip “simpan aja, siapa tahu nanti dibutuhkan.” Kayak prinsip ini tuh udah mendarah daging entah sejak kapan. Bahkan sampai hari ini, aku masih sering banget ketemu barang random di tas atau lemari, terus mikir, “kenapa aku masih punya ini?” Tapi ujung-ujungnya, tetap aja aku biarin di situ. Hmm...

Salah dua yang berhasil aku sortir tiap lagi good mood adalah struk ATM dan struk pembelian. Dulu aku punya kebiasaan nyimpen struk ATM di dompet dan juga dalam tas. Masalahnya, struk itu jika dibiarkan terlalu lama cuma numpuk jadi kertas kosong yang tintanya udah hilang tertelan waktu. Aku pernah nyimpan banyak struk kosong. Pas ada salah satu struk yang tintanya masih oke, siapa sangka ternyata itu keluaran dua ribu sembilan belas. 

Selain itu, ada juga struk pembelian. Contoh: belanja bulanan atau beli skincare atau aksesoris handphone, kadang aku suka simpen struknya. Kalau buat garansi aktif, masih masuk akal ya. Tapi kalau cuma menyimpan karena enggan membuang, rasanya pengen nyadarin diri aku saat itu juga. Aku bahkan ketawa sendiri pas nemuin struk pembelian kopi dari beberapa tahun lalu. Apa gunanya? Nggak ada. Tapi tanganku berat banget buat buang.

Untuk struk ATM dan struk pembelian, aku udah biasain buat nggak perlu nyimpan itu. Soal histori rekening kan udah bisa diakses lewat ponsel. Sedangkan, struk pembelian, kalau nggak penting ya ikhlaskan aja buat dibuang.


Nah, kalau yang ini agak berat nih. Kotak barang. Bisa dikategorikan jadi guilty pleasure aku nih. Misalnya punya parfum baru, aku sayang banget sama packaging-nya. Boks itu rasanya kayak bagian dari experience. Jadi meskipun parfumnya udah aku pakai (bahkan sampai habis), boksnya masih aku simpen rapi di lantai, di laci, atau di sudut mana. Alasannya? Nanti bisa jadi konten. Tapi ya gitulah, kontennya nggak pernah belum jadi-jadi. Kotaknya malah jadi ngabisin space, numpuk kayak tumpukan dosa yang berawal dari sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit.

Begitu juga sama kabel random. Charger lama, kabel USB yang udah nggak compatible, atau earphone rusak. Aku masih keep dengan harapan: nanti siapa tahu masih berfungsi. Tapi kenyataannya, bertahun-tahun tetap nggak berguna. Yang ada malah jadi sarang debu.
Sebenarnya aku udah ada niat nulis hal lain. Eh, harus ditunda dulu lantaran topik yang satu ini beneran masih anget-angetnya.

Seperti biasanya, aku bangun pagi. Mencoba mengawali hari dengan penuh semangat. Aku buka laptop dan melakukan step by step rutin yaitu nyalain internet, tapi oh tapi hari ini ada yang beda. Tombol Wi-Fi (yang biasanya muncul di pojok kanan bawah pas diklik ikon network) mendadak hilang.

Kemana larinya tombol itu?

Aku kira itu masuk hidden icons secara nggak sengaja. Tapi ternyata, di sana pun tetap nggak aku temukan.

Aku coba reset laptop, gagal. Coba matikan laptop sebentar terus nyalain lagi, gagal. 

Aku putuskan cara andalanku kalau tiba-tiba koneksi internet bermasalah: klik troubleshoot problems, ternyata cara ini juga nggak membantu.

Terus aku harus gimana?


Aku pun lari ke mbah Google. Aku cari tuh dengan masukkin apa yang keluar pas aku klik troubleshoot problems. Yaitu an Ethernet cable is not properly plugged in or might be broken. Di bagian atas, hasilnya keluar beberapa video pilihan YouTube.